Miskonsepsi tentang minimalisme





 Belakangan ini pola hidup minimalis banyak mulai dibicarakan, nih, gaes. Judi Slot Terpercaya info dan proses diskusinya umumnya tiba Judi Slot Terpercaya  dari sosial media seperti Instagram dan YouTube. Bahkan ada film dokumenter mengenai itu.

Nach, sama dengan pola hidup yang lain baru kedengar dan berkembang, minimalisme juga sering disalahartikan dan pada akhirnya ada miskonsepsi mengenai pola hidup ini. Walau sebenarnya, tidak semua sangkaan yang tersebar itu betul, lho. Nach, apa saja sich miskonsepsi yang kerap ada? Yok, dilihat!

Judi Slot Terpercaya salah paham yang tersering diulas. Ucapnya, minimalisme itu pola hidup yang berlebihan. Mereka buang beberapa barang punya mereka dan hidup dengan sedikit barang saja. Tetapi, apa iya demikian?

Sebenernya ada minimalis yang style hidupnya berlebihan, seperti Fumio Sasaki (penulis Goodbye, Things) ia memang lakukan decluttering yang cukup berlebihan. Apartemennya yang amburadul berbeda keseluruhan jadi senggang dan tanpa barang. Nach, ini adalah spektrum dari minimalisme.

Ujung spektrum minimalisme lainnya ialah minimalisme yang lebih enteng atau rileks. Judi Slot Terpercaya ambil waktu pelan-pelan saat beres-beres. Tidak buang barang 100% tapi telah berasa senang karena barang-barangnya sanggup diorganisasi secara baik.

Sebenernya, tidak ada ketentuan salah-benar masalah minimalisme dari jumlahnya barang. Hal yang terpenting untuk tentukan betul-salahnya ialah hati saat kurangi barang. Jika kita bersedih, cemas, kalut ketika berada hidup dengan sedikit barang, memiliki arti kita belum sesuaikan proses decluttering dengan keadaan di saat itu. Pokoknya sich, take your time, saja. Karena ini bukanlah perlombaan dengan minimalis lain.

Judi Slot Terpercaya, harus dikenang: minimalisme bukan pola hidup berlebihan. Itu kembali lagi ke kemauan masing-masing serta sesuai keperluan dan goal setiap pribadi, ya!

"Minimalisme itu yang tempat tinggalnya kosong melompong, ya? Yang tidak ada barang aneh-aneh?"

Miskonsepsi ini sering kali ada, gaes. Banyak yang menduga jika hidup minimalis itu benar-benar minimum, alias tidak punyai barang lainnya.

Tetapi, apa iya minimalisme aslinya semacam itu? Well, sebenernya pembanding awalnya pola hidup minimalis dan maksimalis itu berada di pola pikir. Bagaimana tuch?

Jika orang yang maksimalis, umumnya membeli barang karena beberapa argumen: FOMO, ingin membuat citra kece dan terbaru, atau karena membeli stimulanif tanpa pemikiran. Judi Slot Terpercaya akhirnya? Tentu nyesel dan saat tenang tentu menanyakan, "ngapain membeli barang ini, ya?"

Nach, jika yang minimalis, umumnya mengumpulkan atau simpan barang karena perlu dan telah lewat proses pemikiran (bukan masalah potongan harga atau promosi, ya) . Maka, sesudah lewat proses kontemplasi, pada akhirnya ya…barang yang mereka punyai semakin sedikit.

Judi Slot Terpercaya kita pasti saksikan seorang minimalis yang punyai banyak barang. Umumnya mengumpulkan barang karena hoby (jika hoby, jadi tentu mereka tetap mengumpulkan barang). Dan, mereka segera dapat rasa suka yang tahan lama dari beberapa barang itu. Berbeda kan sama dengan yang belinya stimulanif atau cocok kembali tidak perlu?

Postingan populer dari blog ini

Resep Sup Iga Sapi Korea yang Bening Segar

Turut Jadi Terdampak Corona, 7 Artis ini Mendadak Buka Usaha Kuliner Online. Siapa Aja?